Senin, 02 Juni 2014

MEMBANGUN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH

MEMBANGUN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH

Sekolah bukan hanya tentang konsep belajar, tetapi juga merupakan tempat dimana lembaga pendidikan mendidik dan mengajarkan suatu konsep karakter yang baik, terutama perana dari para pendidik atau guru yang seharusnya dapat menjadi contoh dan panutan dari siswa yang diberikan pendidikan dan pengajaran, sehingga dapat menjadi suatu cerminan yang baik bagi siswa untuk kehidupan dimasa yang akan datang. 

Concordia University, Portand – Oregon di Amerika Serikat dalam jurnalnya menulis Cara Pendidikan Sekolah Membangun Karakter Siwa, yang disebutkan bahwa pembentukan karakter siswa bukan hanya melihat atau mencontoh daripada perilaku Guru tetapi pembentukan karakter juga bisa dilakukan secara pro-aktif melalui beberapa kegiatan disekolah yang direncanakan.

Kegiatan kelas yang dapat mendorong siswa untuk lebih mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip etika dan berperilaku yang baik sehingga akan dapat menjadi karakter siswa saat melakukan pembelajaran disekolah  maupun diluar sekolah nantinya.

Adapun cara membangun karakter siswa disekolah dapat melalui upaya antara lain:

1. Pilar Karakter

Adalah merupakan suatu karakter positif yang patut ditanamkan dalam diri siswa sehingga perilaku yang baik akan secara otomatis dan spontanitas diterapkan oleh siswa.

The Josephson Institute of Ethics mendefinisikan pilar utama karakter adalah meliputi: Kepercayaan, Tanggung Jawab, Rasa Hormat, Peduli, Keadilan dan Kewarganegaraan, Keberanian, Ketekunan, dan Integritas.

Penerapan pilar karakter ini dilakukan dengan membuatkan suatu rencana kegiatan yang dapat secara langsung mengembangkan kepribadian siswa melaui suatu pengarahan dan bimbingan yang baik sehingga setiap siswa akan dapat mengembangkan bakat kreatifitas yang baik, memberikan arahan agar siswa mau mengutarakan kebaikan dari suatu kegiatan, sehingga akan timbul kepercayaan diri, rasa hormat dan juga integritas yang baik dan tertanam dalam kegiatan siswa.

2. Mengatur Peraturan yang Tepat.

Ini adalah tanggung jawab sebagai guru untuk menetapkan aturan yang tepat untuk perilaku kelas  dengan menetapkan aturan-aturan dasar yang jelas dan baik. Melihat secara langsung terhadap kepribadian siswa, apa yang dapat diterima atau tidak untuk diarahkan menjadi suatu kebaikan.
Siswa dapat melakukan diskusi terkait perbuatan baik yang dilakukan dan mana yang tidak baik untuk dihindari atau tidak digunakan, dalam hal ini seorang pendidik atau guru harus dapat memberikan contoh perilaku yang baik sehingga siswa dapat melihat secara langsung apa yang dinyatakan adalah merupakan hal yang baik.

Salah satu contoh adalah menyelesaikan setiap tugas kegiatan dengan baik, rapi dan tepat waktu, selain itu dapat memberikan contoh bagaimana menghormati orang lain, bertutur sapa yang sopan dan baik dan sebagainya yang bisa menumbuh kembangkan karakter siswa menjadi lebih baik.

Kegiatan ini dapat memungkinkan siswa untuk menunjukkan aturan bermanfaat yang bisa menguntungkan kelas. Cobalah dan tetap positif  melalui cara memuji siswa yang menunjukkan perilaku yang baik dan karakter yang baik. Membuat mereka model peran positif untuk kelas.

Cara yang dipakai dapat menggunakan sistem penghargaan untuk perilaku yang baik seperti poin atau bintang emas yang nantinya terhadap perilaku baik akan memperoleh suatu kondisi yang lebih baik daripada yang lainnya, sehingga pada akhirnya perilaku baik itu akan menjadi suatu kebiasaan siswa untuk selalu meningkatkan perilaku yang lebih baik lagi.

3. Mendorong Umpan Balik yang Baik.

Siswa memilih model peran apakah seorang guru atau orang lain telah atau akan membantu atau tidak. Berusaha untuk menunjukkan model peran karakter positif dalam sejarah, sastra, ilmu pengetahuan dan seni. Sengaja mengajarkan tentang orang-orang bahwa siswa mampu meniru yang baik. Mintalah siswa untuk menjelaskan, menilai dan mencocokkan ciri-ciri dan perilaku orang-orang atau karakter terpuji dalam cerita fiksi. Mereka bahkan bisa mendramatisir beberapa elemen cerita atau mengubahnya untuk memungkinkan karakter untuk membuat pilihan yang lebih baik.

Menceritakan tentang perilaku para pemimpin dunia saat ini, tokoh olahraga dan selebriti juga. Tanyakan kepada siswa apakah kata-kata seseorang sesuai dengan tindakan mereka. Diskusikan bagaimana hidup ditingkatkan dengan karakter yang baik, memberikan pemahaman bahwa sesuatu yang dilakukan dengan upaya yang baik akan memperoleh hasil yang baik dan bermanfaat.

4. Meletakan Dasar Saling Menghormati.

Kelas harus mapan di atas dasar rasa hormat. Harga diri dan menghormati orang lain merupakan dasar dari semua karakter positif lainnya. Negatif dan penyalahgunaan dalam bentuk apapun tidak dapat ditolerir, dan bertemu dengan konsekuensi yang sesuai. Buat kampanye anti bullying dan memuji kebaikan memperlakukan semua teman sekelas dengan hormat dan bermartabat. Jujur dan berperilaku sopan-santun menghargai dan menghormati keadaan orang lain terutama antar siswa di kelas dan tidak saling mengejek atau membicarakan kekurangan orang lain, santun terhadap yang lebih tua dan menjaga menyayangi yang lebih muda.

5. Membangun Komunitas Peduli.

Sebuah sikap yang peduli dapat didorong dengan memiliki kebijakan toleransi yang mempunyai tanggungjawab terhadap lingkungan yang baik, meletakkan dasar kejujuran dan kesetiakawanan sosial yang baik terhadap apa yang dilihat dan dirasakan, melalui suatu kegiatan yang melibatkan seluruh siswa sehingga timbul rasa sosial dan menghargai terhadap sesama. 
Menerapkan kepedulian untuk menjaga lingkungan yang baik bersih dan nyaman untuk keberlangsungan kegiatan kehidupan. 

Memberikan bimbingan terhadap siswa akan pentingnya keadilan dan menghormati orang lain, melaporkan bila ada kejadian yang dianggapnya tidak baik, perilaku yang salah ataupun ada sesuatu yang dianggap mereka harus dihentikan atau diperbaiki.
Merencanakan suatu kegiatan untuk lebih memperhatikan kondisi sekolah, Guru berperan sebagai pengawas sekaligus membimbing siswa untuk memahami makna lingkungan yang sehat.

6. Kesukarelawanan

Luangkan waktu di kelas untuk menyoroti pentingnya kebajikan dan kesukarelawanan.
Kegiatan ini sebaiknya dimulai oleh peran Guru sebagai pendidik memberikan contoh bagaimana memberikan bantuan terhadap kegiatan yang sifatnya dapat memberikan peningkatan pengetahuan terhadap siswa, memberikan cerita yang baik bagaimana bisa membantu orang lain, mendorong siswa untuk selalu memberikan dukungan terhadap siswa lainnya yang belum memahami pembelajaran, menolong orang lain yang terkena musibah dan sebagainya yang sifatnya adalah membentuk karakter siswa untuk membantu orang lain dalam kebaikan.

7. Tindakan yang Berkarakter.

Dalam kegiatan ini adalah bagaimana pendidik atau guru dapat memberikan wawasan pengetahuan yang baik terhadap siswa akan adanya suatu kegiatan yang bermanfaat bagi orang lain, membuat suatu kegiatan yang melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial dan kesetiakawanan.
Untuk kegiatan ini dapat dilibatkan peran orangtua murid dan masyarakat sekitar agar siswa dapat mengetahui apa yang dilakukannya adalah merupakan suatu perbuatan yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Ini hanya beberapa saran untuk membangun karakter di sekolah-sekolah dan siswa. Namun, sebenarnya ada kesempatan tak terbatas untuk melakukannya sepanjang hari sekolah. Gunakan imajinasi Anda - langit adalah batas.

(Ref: 7 tips for building character in schools and students, education.cu-portland.edu.)

Wi-Nanda,2014

Rabu, 21 Mei 2014

TIPE GURU YANG TAK LEKANG WAKTU


“Dalam dunia pendidikan, dimana seorang guru merupakan panutan bahkan idola dari siswa yang dididiknya, bahkan seringkali Guru dapat menjadi suatu gambaran baik buruknya perjalanan belajar dan mengajar pada suatu lembaga pendidikan, sehingga peran Guru dituntut harus benar-benar memahami arti pendidikan dan pembelajaran terhadap siswa.

Tulisan ini merupakan suatu gambaran terkait Gambaran Guru dilihat dari sisi karakteristik dengan berbagai Tipe perangainya, mungkin juga bisa mencerminkan salah satu Tipe Guru yang ada atau gabungan dari beberapa Tipe yang ada. Namun Guru tetaplah Guru yang akan selalu menjadi panutan bagi siswa... 
(Tulisan dibawah ini merupakan saduran dari tulisan seorang guru... http://anizzsyam.blogspot.com)

”Sedikit catatan dari berbagai sumber.
Makhluk yang berakal akan terus menggunakan waktu untuk sesuatu yang bermanfaat, goresan indah dari para pemerhati &Volunteer dunia pendidikan”.

Selama kita sekolah dari TK sampai sekarang, coba deh hitung berapa banyak guru yang pernah mengajar kamu.Bisa ? atau karena sudah jadul banget,jadi lupa? it's o.k. Sebab, dari begitu banyak guru, karakter atau sifatnya tidak jauh beda antara guru zaman kita TK sampai sekarang.Masa seh......????? mmmm..........tapi iya juga sih....,kalau diingat-ingat dan direnungkan dalam-dalam,sebenarnya guru memiliki tipe yang sama,dari guru TK sampai guru di sekolah yang sekarang.Misalnya, saat TK dulu kamu punya guru yang galak,eh...saat SD pasti kita juga punya guru yang karakternya enggak kalah galak, naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi,guru galak pasti kita temuin juga.Begitu seterusnya,sampai kita kuliah nanti.Sebuah keajaiban alam? Bisa jadi............

Sebuah karakter yang klasik banget dan enggak lekang dimakan zaman. Mau tahu? baca sama-sama yuk......!

1.  Guru Killer

Ini adalah tipe guru yang benar-benar tak akan lekang dimakan waktu.Pernah dengarkan ungkapan; "Bagai membangunkan macan tidur..". Pokoknya, enggak boleh berisik sedikit,kalau guru killer lagi ngajar, jangan coba-coba ngomong atau bisik-bisik keteman sebelah kamu,karena gerakan atau suara sekecil apapun bisa didengarnya.Selain itu,guru killer sangat gemar memberikansetumpuk PR atau ngasih kejutan-kejutan kecil yang menyeramkan, seperti ulangan mendadak atau tiba-tiba aja nunjuk muka kita yang lagi asik berbengong diri untuk menjawab pertanyan yang diajukan.Satu lagi,beliau juga jarang senyum.ihh......asik.....upzzz.... maksudnya syerremmmmm....tp selama kita asik-asik aja dengan guru ini,ga masalah deh....!

2. Guru Cuek

Berbanding terbalik dengan guru killer, Guru tipe ini punya kebiasaan yang monoton saat di kelas, yaitu duduk dan langsung ngasih tugas buat ngerjain soal-soal di halaman sekian.........Setelah itu beliau sibuk dengan dunianya sendiri. Entah nulis-nulis, entah baca buku. Pokoknya, hampirenggak ada komunikasi antara yang diajar dengan yang mengajar ( mungkin ngajarnya pakai "telepati" ). Pokoknya, selama tugas kelihatan tampak nyata di depannya, maka nilai kita aman! (tapi, apa kita belajar untuk mencari nilai di atas kertas????)... tapi bukan berarti kita cuek juga loh..............!

3. Guru Penurut.

Wow.....................! inikah guru yang menjadi idaman kita..????
Guru tipe ini sering banget dizalimi sama murid-muridnya. Karena beliau terlalu baik dan hatinya teramat mulia,beliau nurut aja kalau muridnya lagi enggak mau ada PR hari ini.Atau kalau muridnya minta beliau mengulangi lagi pelajarannya. Dengan senang hati guru penurut akan mengikutinya.
Pokoknya,prinsip beliau ialah ”Your wish is my command”.
Duh........,Ikhlas atau tekanan bathin nih....!

4.  Guru Centil.

Bukan sulap tapi tipe ini beneran ada dalam kehidupan nyata.Untuk lebih mendeteksinya,biasanya ciri-cirinya: fashionable,gaya jalannya menarik perhatian,hampir bisa dipastikan mengajar dengan body language bak model,dan senang dipuji.Kalau gurunya cowok, pastinya suka genit sama lawan jenis.

5.  Guru  Pilih Kasih.

ampyun.......kalau ada guru yang seperti ini,Tapi biasanya,guru ini memang berat sebelah dalam memperlakukan murid-muridnya.Kalaumuridnya sesuai dengan keinginannya,entah itu cantik,pintar,atau apapun,biasannya si murid sering ditolong dan diperlakukan lembut buanggeeetttttt......Tapi kalau enggak masuk kriteria,ga akan mau dideketin sama murid yang ga masuk kriteria.

6.  Guru Bersahabat.

Ini baru tipe guru yang oke.Ngajarnya enak, bisa diajak konsultasi,danhafal dengan nama murid-murid yang diajarnya.Di kelas, guru ini bisa aja marah sama muridnya,tapi di luar kelas dia bisa baik lagi sama murid.Pokoknya, no heart feeling,bro!Guru tipe ini biasanya juga berbaur dan sering ngobrol sama murid-muridnya di luar kelas.Pokoknya, guru ini ibarat orang tua di sekolah kita deh.Karena jadi Guru buat beliau merupakan panggilan jiwa.

7. Guru Asyik.

Jabatan ini biasanya disandingkan dengan guru mata pelajaran seni.Guru asyik biasanya lebih fleksibel saat mengajar.Yang penting bagi guru tipe ini ialah murid-murid paham dengan apa yang diajarkan.Soal metode pengajaran, terserah masing-masing murid. Apa mereka mau belajar sambil ngobrol, ngemil, atau sambil tidur, yang penting mereka paham dan bisa.Titik!

8. Guru Freak.

Guru tipe ini biasanya punya karakter yang tidak menetap.Kadang beliau ini berwibawa,berkuasa, dan suka marah-marah.Tapi kadang juga suka ngelucu (tapi jadinya jayus) dan sok akrab, Pokoknya, kelakuannya terkadang suka unbelievable-lah.

9. Guru Keren.

Tipe yang seperti ini biasanya sih guru olahraga atau guru seni.Mareka ini punya wajah atau tubuh yang sedap dipandang mata.Cantik dan seksi atau ganteng dan atletis.Guru ini biasanya juga murah senyum.Jadi, enggak heran kalau murid-muridnya pada kelepek-kelepek melihat guru keren nan aduhai.

10. Guru  Culun.

Kebalikan dengan si Guru keren, guru culun biasanya punya dandanan yang old fashion atau enggak nyambung.Entah apa karena jarang baca majalah mode atau karena keukeuh sama selera nenek moyangnya yang jadul.Selain gayanya yang konservatif abisss.......,biasanya pola pikirnya juga ikut-ikutan jadul.Sulit terima kemajuan dan perkembangan jaman.

11.  Guru  Militer.

Guru yang satu ini seneng.....banget ngasih hukuman fisik buat murid-murid yang buat pelanggaran.Hukumannyapun bermacam-macam,mulai squat jump,push up, bending, lari keliling lapangan,bersihin WC,sampai ngumpulin sampah.kalau udah ngasih hukuman,kayaknya wajah beliau puas banget.Guru tipe ini ibarat mendapatkan asupan gairah tinggi kalau melihat anak muridnya menderita secara fisik.Sepertinya sih, guru tipe ini pernah punya obsesi pengen masuk tentara,tapi mungkin enggak lolos seleksi.

12. Guru Rese'.

Guru tipe seperti ini sering banget nyari-nyari kesalahan anak muridnya.Mereka juga senang " mencela"murid di hadapan guru-guru yang lain atau di hadapan murid-murid yang lain.Biasanya,guru ini juga sering mengadukan kesalahan anak muridnya keatasannya.Intinya, guru ini sering CP alias cari perhatianlah...!

13. Guru Pelawak.

Guru tipe ini mirip pelawak yang kesasar jadi guru.Beliau seneng banget ngelawak di mana pun tempatnya,acaranya tetep ngelawak.Lawakannya kadang lucu, kadang  jayus.Tapi yang pasti, guru tipe ini bisa menghibur kita menghibur kita apapun lawakannya.


Tappii... ”Guru juga ....................manusia,bisa salah...,bisa lupa!”




P3rs3mbahan oleh anizzsyam, 21 April 2010.