MEMBANGUN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH
Sekolah
bukan hanya tentang konsep belajar, tetapi juga merupakan tempat dimana lembaga
pendidikan mendidik dan mengajarkan suatu konsep karakter yang baik, terutama
perana dari para pendidik atau guru yang seharusnya dapat menjadi contoh dan
panutan dari siswa yang diberikan pendidikan dan pengajaran, sehingga dapat
menjadi suatu cerminan yang baik bagi siswa untuk kehidupan dimasa yang akan
datang.
Concordia University, Portand – Oregon di Amerika Serikat dalam jurnalnya menulis Cara Pendidikan Sekolah Membangun Karakter Siwa, yang disebutkan bahwa pembentukan karakter siswa bukan hanya melihat atau mencontoh daripada perilaku Guru tetapi pembentukan karakter juga bisa dilakukan secara pro-aktif melalui beberapa kegiatan disekolah yang direncanakan.
Kegiatan
kelas yang dapat mendorong siswa untuk lebih mengembangkan dan menerapkan
prinsip-prinsip etika dan berperilaku yang baik sehingga akan dapat menjadi
karakter siswa saat melakukan pembelajaran disekolah maupun diluar sekolah nantinya.
Adapun cara membangun karakter siswa disekolah dapat melalui upaya antara lain:
Adapun cara membangun karakter siswa disekolah dapat melalui upaya antara lain:
1. Pilar Karakter
Adalah
merupakan suatu karakter positif yang patut ditanamkan dalam diri siswa
sehingga perilaku yang baik akan secara otomatis dan spontanitas diterapkan
oleh siswa.
The
Josephson Institute of Ethics mendefinisikan pilar utama karakter adalah meliputi:
Kepercayaan, Tanggung Jawab, Rasa Hormat, Peduli, Keadilan dan Kewarganegaraan,
Keberanian, Ketekunan, dan Integritas.
Penerapan
pilar karakter ini dilakukan dengan membuatkan suatu rencana kegiatan yang
dapat secara langsung mengembangkan kepribadian siswa melaui suatu pengarahan
dan bimbingan yang baik sehingga setiap siswa akan dapat mengembangkan bakat
kreatifitas yang baik, memberikan arahan agar siswa mau mengutarakan kebaikan
dari suatu kegiatan, sehingga akan timbul kepercayaan diri, rasa hormat dan
juga integritas yang baik dan tertanam dalam kegiatan siswa.
2.
Mengatur Peraturan yang Tepat.
Ini
adalah tanggung jawab sebagai guru untuk menetapkan aturan yang tepat
untuk perilaku kelas dengan menetapkan
aturan-aturan dasar yang jelas dan baik. Melihat secara langsung terhadap kepribadian
siswa, apa yang dapat diterima atau tidak untuk diarahkan menjadi suatu
kebaikan.
Siswa
dapat melakukan diskusi terkait perbuatan baik yang dilakukan dan mana yang
tidak baik untuk dihindari atau tidak digunakan, dalam hal ini seorang pendidik
atau guru harus dapat memberikan contoh perilaku yang baik sehingga siswa dapat
melihat secara langsung apa yang dinyatakan adalah merupakan hal yang baik.
Salah satu contoh adalah menyelesaikan setiap tugas kegiatan dengan baik, rapi dan tepat waktu, selain itu dapat memberikan contoh bagaimana menghormati orang lain, bertutur sapa yang sopan dan baik dan sebagainya yang bisa menumbuh kembangkan karakter siswa menjadi lebih baik.
Kegiatan ini dapat memungkinkan siswa untuk menunjukkan aturan bermanfaat yang bisa
menguntungkan kelas. Cobalah dan tetap positif melalui cara memuji siswa yang menunjukkan
perilaku yang baik dan karakter yang baik. Membuat mereka model peran positif
untuk kelas.
Cara yang dipakai dapat menggunakan sistem penghargaan untuk perilaku yang baik seperti poin atau bintang emas yang nantinya terhadap perilaku baik akan memperoleh suatu kondisi yang lebih baik daripada yang lainnya, sehingga pada akhirnya perilaku baik itu akan menjadi suatu kebiasaan siswa untuk selalu meningkatkan perilaku yang lebih baik lagi.
3. Mendorong Umpan Balik yang Baik.
Siswa
memilih model peran apakah seorang guru atau orang lain telah atau akan
membantu atau tidak. Berusaha untuk menunjukkan model peran karakter positif
dalam sejarah, sastra, ilmu pengetahuan dan seni. Sengaja mengajarkan tentang
orang-orang bahwa siswa mampu meniru yang baik. Mintalah siswa untuk menjelaskan,
menilai dan mencocokkan ciri-ciri dan perilaku orang-orang atau karakter
terpuji dalam cerita fiksi. Mereka bahkan bisa mendramatisir beberapa elemen
cerita atau mengubahnya untuk memungkinkan karakter untuk membuat pilihan yang
lebih baik.
Menceritakan tentang perilaku para pemimpin dunia saat ini, tokoh olahraga dan selebriti juga. Tanyakan kepada siswa apakah kata-kata seseorang sesuai dengan tindakan mereka. Diskusikan bagaimana hidup ditingkatkan dengan karakter yang baik, memberikan pemahaman bahwa sesuatu yang dilakukan dengan upaya yang baik akan memperoleh hasil yang baik dan bermanfaat.
4.
Meletakan Dasar Saling Menghormati.
Kelas harus mapan di atas dasar rasa hormat. Harga diri dan menghormati orang
lain merupakan dasar dari semua karakter positif lainnya. Negatif dan
penyalahgunaan dalam bentuk apapun tidak dapat ditolerir, dan bertemu dengan
konsekuensi yang sesuai. Buat kampanye anti bullying
dan memuji kebaikan memperlakukan semua teman sekelas dengan hormat dan
bermartabat. Jujur dan berperilaku sopan-santun menghargai dan menghormati keadaan orang lain terutama antar siswa di kelas dan tidak saling mengejek atau membicarakan kekurangan orang lain, santun terhadap yang lebih tua dan menjaga menyayangi yang lebih muda.
5.
Membangun Komunitas Peduli.
Sebuah
sikap yang peduli dapat didorong dengan memiliki kebijakan toleransi yang
mempunyai tanggungjawab terhadap lingkungan yang baik, meletakkan dasar
kejujuran dan kesetiakawanan sosial yang baik terhadap apa yang dilihat dan
dirasakan, melalui suatu kegiatan yang melibatkan seluruh siswa sehingga timbul
rasa sosial dan menghargai terhadap sesama.
Menerapkan kepedulian untuk menjaga lingkungan yang baik bersih dan nyaman untuk keberlangsungan kegiatan kehidupan.
Menerapkan kepedulian untuk menjaga lingkungan yang baik bersih dan nyaman untuk keberlangsungan kegiatan kehidupan.
Memberikan bimbingan terhadap siswa akan pentingnya keadilan dan menghormati orang lain, melaporkan bila ada kejadian yang dianggapnya tidak baik, perilaku yang salah ataupun ada sesuatu yang dianggap mereka harus dihentikan atau diperbaiki.
Merencanakan suatu kegiatan untuk lebih memperhatikan kondisi sekolah, Guru berperan sebagai pengawas sekaligus membimbing siswa untuk memahami makna lingkungan yang sehat.
6.
Kesukarelawanan
Luangkan
waktu di kelas untuk menyoroti pentingnya kebajikan dan kesukarelawanan.
Kegiatan
ini sebaiknya dimulai oleh peran Guru sebagai pendidik memberikan contoh
bagaimana memberikan bantuan terhadap kegiatan yang sifatnya dapat memberikan
peningkatan pengetahuan terhadap siswa, memberikan cerita yang baik bagaimana
bisa membantu orang lain, mendorong siswa untuk selalu memberikan dukungan
terhadap siswa lainnya yang belum memahami pembelajaran, menolong orang lain
yang terkena musibah dan sebagainya yang sifatnya adalah membentuk karakter
siswa untuk membantu orang lain dalam kebaikan.
7.
Tindakan yang Berkarakter.
Dalam
kegiatan ini adalah bagaimana pendidik atau guru dapat memberikan wawasan
pengetahuan yang baik terhadap siswa akan adanya suatu kegiatan yang bermanfaat
bagi orang lain, membuat suatu kegiatan yang melibatkan siswa untuk berperan
aktif dalam kegiatan sosial dan kesetiakawanan.
Untuk
kegiatan ini dapat dilibatkan peran orangtua murid dan masyarakat sekitar agar
siswa dapat mengetahui apa yang dilakukannya adalah merupakan suatu perbuatan
yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Ini
hanya beberapa saran untuk membangun karakter di sekolah-sekolah dan siswa.
Namun, sebenarnya ada kesempatan tak terbatas untuk melakukannya sepanjang hari
sekolah. Gunakan imajinasi Anda - langit adalah batas.
(Ref: 7 tips for
building character in schools and students, education.cu-portland.edu.)